Disclaimer: Ini akan menjadi tulisan yang panjang dan seluruh penilaian sepenuhnya menurut selera pribadi ya.
Setelah delapan tahun absen, akhirnya standupfest diadakan kembali. Standupfest 2023 diadakan pada tanggal 4 - 6 Agustus di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Kenyang ketawa selama tiga hari berturut. Acara ini ditonton 3272 penonton dengan lebih dari 150 komika yang tampil. Dari awal memang sudah dikatakan jika standupfest ini tidak ada digital download-nya. Dan memang benar, jika ada digital download-nya pun beberapa komika pasti bisa masuk penjara, atau mendapat somasi dari berbagai komunitas. Maka dari itu, aku sendiri nekat berangkat nonton standupfest untuk kali pertama.
Sempat galau berkepanjangan. Duh, masak ini aku sendiri banget. Sebagai anak kabupaten tentu saja aku takut nyasar kalau ke Jakarta sendiri, meskipun bisa baca google maps, Haha. Dengan kekuatan media sosial pun aku mencari teman, ketemulah dengan dua mbak-mbak ini, mbak Tata dan mba Mella. Nambah kenalan, teman ngobrol di perjalanan dan tentunya bisa sharing penginapan selama tiga hari.
Kami bertiga mencoba war tiket masing-masing dan dapat di presale 2. Beberapa hari sebelumnya, aku mencoba menghubungi seorang teman, mas Agus, ternyata dia juga ingin nonton dan berakhir titip war tiket ke aku. Lumayan, jadi ada temen ngobrol dan saling jagain tas pas di venue. Cerita mengenai perjalanan aku skip aja yah.
-
Langsung ke acara. Secara umum, acara ini sangat memuaskan!
- Indoornya dingin. Jakarta saat itu lumayan panas! Eh enggak lumayan deh, tapi panas beneran. Karena pelaksanaan standupfest bukan di sebuah theater atau semacamnya, jadi aku enggak menaruh harapan yang tinggi pada kualitas venuenya. Tapi ternyata dalamnya sangat dingin, cocok deh kalau untuk standup. Nyaman.
- Audionya jelas. Audionya jelas dan enggak menggema dimana-mana. Bagus!
- Booth F&B nya terbatas. Mungkin karena tempatnya terbatas kali ya? Hanya ada sembilan booth untuk 3000 penonton. Bayangkan sendiri aja gimana antrenya. Padahal aku juga sangat mengharapkan bisa mencoba pisang goreng Moala milik bang Arie Kriting. Tapi ternyata tidak ada.
- Panitia ramah dan fleksibel. Di hari pertama, penonton tidak boleh membawa masuk makanan dan minuman ke indoor, meskipun itu dibeli dari tenant. Tapi saat hari kedua, aturan berubah. Makanan dan minuman boleh dibawa asal kebersihannya dijaga. Bagus! Evaluasi dari hari pertama, satu jam ketawa tanpa minum itu cukup menyiksa kawan. Panitia pun cukup sabar menjelaskan jika ditanya-tanyai, oh dan tentu saja menyambut saat kami datang. Kok mau ya? Haha
- Kebersihannya patut diacungi jempol. Cukup terpukau dengan panitia dan penonton, sama-sama menjaga kebersihan.
- Banyak kejutannya. Selain acara standup, ternyata ada penampilan musik. Dan aku baru tau itu saat hari pertama. Sungguh beruntung, efek rumah komika yang kukira ya komika-komika saja yang tampil, ternyata Efek Rumah Kaca. Saat break maghrib di hari kedua, ada sounds of pamulang dengan penampil aslinya adalah Endah N Rhesa. Seluruh rangkaian acara standupfest ditutup dengan apik oleh Orkes Pensil Alis. Banyak tembang dibawakan, dan tentu saja lagu kipas angin kesedot sampah yang diiringi dengan pantun-pantun lucu oleh komika menjadi senjata pamungkas.
-
Awalnya menanti-nanti penampilan dari Dzawin, tapi ternyata dia mengulang materi special show langit kelabu, beserta gimmick-gimmicknya. Dari sini jujur aku kecewa, padahal dia menjadi headliner di hari pertama. Tapi tenang, banyak kok komika yang membawakan materi baru. Berikut aku rangkum top komika versiku.
Tiga Top Komika
- Ge Pamungkas. Ini adalah kali pertama aku menonton Ge Pamungkas baik secara offline maupun online. Temanya biasa aja, membahas relasi antar lelaki dan perempuan. Tapi penampilannya luar biasa, powerfull! Aku sebagai perempuan pun dibuat meringis dan penonton lelaki bersorak ramai saat menyimak materinya. Materi yang sangat dekat dan relate dengan para penonton. Ge berhasil tampil dengan sangat total.
- Praz Teguh. Sesuai dugaan, Praz Teguh membahas soal percintaan dari Mamat Alkatiri dengan aksi actoutnya yang tidak pernah berubah. Menyamakan Mamat dengan seekor monyet yang mendapatkan cinta seorang psikolog. Oh bukan psikolog, tapi arkeolog dari Jogja, Haha.
- Mamat Alkatiri. Mamat merupakah salah satu komika yang aku tunggu-tunggu. Dia sukses memberikan sebuah counter attack dari penampilan Praz di hari sebelumnya. Membawakan materi bahwa jodoh dia akan datang jika dua orang timur dan satu orang padang itu tidak berulah. Masuk dengan membawa pisang dan menutup set dengan menodongkan senjata sukses membuat penonton berteriak Mamat memang Pemain!
Honorable Mention
- Kiki Saputri. Membawakan materi seputar dirinya yang dijuluki Queen of Roasting Indonesia. Tampil solid dengan bitnya mengenai kandang banteng. Ditutup dengan dance ala Black Pink. Kiki Saputri tambil dengan amat sangat niat!
- Musdalifah Basri. Materi soal rumah tangga yang tak tertebak dan menutup set dengan impersonate seorang public figure yang lagi ramai di media sosial.
- Trio MC: Bryan Barcelona, Benidictivity, dan Yusril Fahriza. MC terbaik selama tiga hari pagelaran standupfest.
-
Menghadapi brengseknya hidup dengan komedi. Merawat luka dari sisi lain. Menjaga kewarasan diri. Selalu belajar menerima keadaan masa lalu, kini, dan nanti.
Kurang lebih begitu hasil dari pengamatanku selama menonton standupfest. Jujur saja, standupfest ini menjadi salah satu momen terbaik di tahun ini. Begitu menyenangkan, begitu mengharukan.
Akhir kata, terima kasih kepada para Founder Stand Up Comedi Indonesia: Pandji Pragiwaksono, Ernest Prakasa, Raditya Dika, Ryan Adriandhy, dan Isman H.S dan tentu saja pakpres Adjisdoaibu dan wapres Erwin Wu, dan seluruh panitia dan relawan yang bertugas.
Semoga bisa bertemu lagi di Jambore Stand Up Comedy 2024 dan acara-acara keren selanjutnya.
Salam, Moca.
Posting Komentar