Masa datang dan pergi, waktu yang mengikuti. Kamu pulang dan kembali berjalan lagi. Jejakmu yang tertinggal adalah sakit hati manusia. Yang tangannya sempat menali. Menari, kau baik sekali.
Sepucuk surat mengetuk pintumu. Kamu ambil, duduk kembali dan membacanya. Kacamata itu saksi kebisuanmu. Mungkin seorang disana menanyakanmu dan juga menyayangkanmu.
Lusa kamu pergi, dan mungkin akan kembali lagi. Aku menitipkan doa pada angin. Eluskan rambutnya kala ia merasa lelah. Bisikan pada telinganya. Dan kamu telah jauh dari rumah. Pulang, rasanya tak menolong apa-apa.
Posting Komentar